Timnas Italia Resmi Pecat Spalletti Setelah Kekalahan dari Norwegia 0-3
Krisis besar melanda Timnas Italia setelah menelan kekalahan memalukan dari Norwegia dengan skor 0-3. Kekalahan ini menjadi titik nadir yang memaksa Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, mengambil langkah tegas dengan memberhentikan pelatih kepala Luciano Spalletti. Keputusan ini diambil menjelang pertandingan penting melawan Moldova, yang menjadi momen perubahan besar di pucuk kepemimpinan tim nasional. Timnas Italia saat ini tengah berjuang bangkit dari situasi sulit dan mencari arah baru untuk kembali ke jalur kemenangan.
Pengumuman resmi mengenai pemecatan Spalletti disampaikan secara mendadak. Ia mengungkapkan bahwa kabar tersebut langsung diterima dari Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Meski hubungan mereka dikatakan tetap baik, keputusan ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang sedang dihadapi oleh timnas Italia. Spalletti sendiri menyatakan bahwa ia merasa sedih dengan keputusan tersebut, namun tetap profesional dan siap menjalankan tugas hingga laga terakhir sebelum menyerahkan jabatannya.
Alasan utama di balik langkah drastis ini adalah performa buruk yang ditampilkan oleh timnas Italia di kualifikasi Piala Dunia. Setelah kekalahan di Oslo, posisi mereka di zona play-off semakin terancam, dan manajemen FIGC memutuskan untuk melakukan perubahan untuk menghindari kegagalan beruntun di ajang terbesar tersebut. Pemecatan ini juga menjadi sinyal bahwa pihak federasi ingin memperbaiki mental dan strategi tim agar bisa kembali bersaing di level internasional. Nama-nama pengganti seperti Claudio Ranieri dan Stefano Pioli mulai disebut-sebut sebagai calon pelatih baru yang akan memimpin timnas Italia ke depan.
Luciano Spalletti menegaskan bahwa dirinya tidak meminta mundur dari posisi pelatih. Ia mengungkapkan bahwa sebelum laga melawan Moldova, ia masih akan memimpin tim dan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Dalam konferensi pers, Spalletti menyatakan bahwa dirinya telah berbicara cukup lama dengan presiden FIGC dan merasa sedih karena hubungannya yang baik dengan federasi tetap terjaga. Ia juga menyebutkan bahwa ia ingin tetap bertahan dan berkontribusi untuk timnas Italia, meskipun pada akhirnya harus menerima kenyataan diberhentikan.
Kekalahan telak dari Norwegia menjadi titik balik yang menunjukkan kelemahan besar dari timnas Italia. Pertandingan tersebut memperlihatkan rapuhnya pertahanan dan kurangnya agresivitas dari para pemain. Banyak analis yang menyebut bahwa mental dan taktik tim tengah mengalami keretakan, yang harus segera diperbaiki jika Italia ingin kembali ke jalur kemenangan. Kekalahan ini juga memperkuat spekulasi bahwa perubahan di pucuk pelatih akan menjadi langkah penting untuk memulihkan kepercayaan diri dan performa tim.
Meskipun Spalletti masih akan memimpin tim dalam laga melawan Moldova, kontraknya dipastikan akan dicabut setelah pertandingan tersebut. FIGC tengah menimbang-nimbang nama-nama pelatih yang akan membawa timnas Italia kembali ke jalur kemenangan. Beberapa nama seperti Claudio Ranieri dan Stefano Pioli disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang dipertimbangkan untuk menukangi skuad Italia. Keputusan akhir diharapkan akan diumumkan dalam waktu dekat agar persiapan tim bisa dilakukan secara matang.
Kekalahan 0-3 dari Norwegia menjadi pukulan keras bagi timnas Italia. Selain merusak kepercayaan diri, hasil ini juga menempatkan mereka dalam posisi sulit untuk lolos ke Piala Dunia. Pelatih baru yang akan dipilih nantinya diharapkan mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terlihat di lapangan, khususnya di sektor pertahanan dan transisi serangan. Semangat juang dan mental pemain harus ditingkatkan agar Italia bisa kembali bersaing dan mengamankan tiket ke kompetisi bergengsi tersebut.